Laman

Selasa, 19 Mei 2015

STATISTIK



Analisis Hubungan antar Variabel
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Statistik Pendidikan
Dosen Pengampu :
Agus Sutiyono. M. Ag.

Disusun oleh :
Firman Kurnia Asy-syifa        123311018


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013


I.                   PENDAHULUAN
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat ada beberapa hal yang perlu diphami lebih lanjut yaitu : cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan. Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan . dan data yang diperoleh  melalui penelitian itu mempunyai kriteria-kriteria tertentu. Ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Secara umum tujuan penelitian itu meliputi tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan suatu pengetahuan. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memcahkan, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia.
Salah satu ciri penelitian kuantitatif adalah menggunakan statistik. Kegunaan statistik dalam penelitian bermacam-macam, yaitu sebagai alat untuk penentuan sampel, pengujian data, dan analisis data. Analisis data lebih difokuskan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Para calaon peneliti sering takut melakukan penelitian dengan metode kuantitatif, karena merasa sulit menggunakan statistik. Padahal sebenarnya tidak, asal difahami teknink statistik yang akan di uji, karena dalam memilih teknik statistik yang akan digunakan dalam penelitian maka perlu difahami terlebih dahulu teknik  statistik yang akan dianalisis.
Dalam analisi hubungan antara variabelpen, Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.. Selanjutnya bentuk hipotesis penelitian adalah deskriptif (hipotesis untuk satu variabel atau lebih secara mandiri, komparatif (perbandingan du sempel maupun k sampel), dan asosiatif (hubungan antara dua variabel atau lebih). Kalau ada pernytaan tentang apa yang akan diteliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel peneltian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.

II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Pengertian Statistik Inferensial ?
B.     Apa saja Rumusan Hipotesis ?
C.     Apa saja Macam-macam Variabel ?

III.             PEMBAHASAN
A.    Pengertian Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Jadi statistik inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi. Sejalan dengan pengertian statistik inferensial menurut Creswell, Muhammad Nisfiannoor berpendapat bahwa statistik inferensial adalah metode yang berhubungan dengan analisis data pada sampel untuk digunakan untuk penggeneralisasian pada populasi. Penggunaan statistic inferensial didasarkan pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih secara acak (random).[1]
Statistik Inferensial, yang lazim dikenal dengan istilah Statistik Induktif, Statistik Lanjut, statistik mendalam atau Inferensial statistik, adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah. Kecuali itu, statistik Inferensial juga menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan, penyusunan atau pembuatan ramalan, penaksiran dan sebagainya. Dengan demikian statistik inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak-lanjut dari statistik deskriptif. Statistik deskriptif pada dasarnya merupakan fundamen dari ilmu statistik secara keseluruhan, ia merupakan dasar dan tulang punggung dari seluruh struktur Ilmu Statistik. Karena itu untuk dapat mempelajari atau memahami statistik Inferensial, seseorang harus lebih dahulu mempelajari statistik deskriptif.[2]

B.     Rumusan Hipotesis
Menurut tingkat ekplansi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu hipotesis deskriptif, komperatif, dan hubungan.
1.    Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu varibel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh bila rumusan masalah penelitian sebagai berikut ini, maka hipotesis (jawaban sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis deskriptif.
a.         Seberapa tinggi produktivitas padi di Kabupaten klaten ?
b.        Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X ?
Dari tiga pernyaatan tersebut antara lain dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut :
a.         Produktivitas padi di Kabupaten Klaten 8 ton/ha
b.        Gaya kepemimpinan di lembaga X mencapai 70% dari yang diharapkan
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu ada hubungan, bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho ditolak pasti Ha diterima.
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, antara hipotesis nol dan hipotesis alternatif selalu dipasangkan. Dengan dipasangkan itu maka dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak.
Berikut ini adalah contoh berbagai pernyataan yang dapat dirumuskan hipotesis deskriptif-statistiknya :
1)   Suatu perusahaan minuman harus mengikuti ketentuan, bahwa salah satu unsur kimia hanya boleh dicampurkan paling banyak 1% (paling banayak berarti lebih kecil atau sama dengan : <). Dengan demikian rumusan hipotesis statistiknya adalah :
Ho : µ ≤ 0,01 ; ≤ (lebih kecil atau sama dengan)
Ha : µ > 0,01 ; > (lebih besar)
Dapat dibaca hipotesis nol untuk parameter populasi berbentuk proporsi (1% : proporsi) lebih kecil atau sama dengan 1%, dan hipotesis alternatif nya, untuk populasi yang berbentuk proporsi lebih besar dari 1%.
2)   Suatau bimbingan tes menyatakan bahwa murid yang dibimbing di lembaga itu paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Rumusan hipotesis statistik adalah :
Ho : µ ≥ 0,90
Ha : µ < 0,90
Harga µ dapat diganti dengan nilai rata-rata ssampel, sampingan buku dan varians. Hipotesis pertama dan kedua di uji dengan uji satu pihak (one tail) dan ketiga dengan dua pihak (two tail)
2.    Hipotesis Komparatif
Hipotesis komperatif  adalah hipotesis yang menunjukan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sempel yang berbeda. Contoh rumusan masalah komperatif dan hipotesisnya :
a.         Apakah ada perbedaan anatara daya tahan lampu merk A dan B ?
b.        Apakah ada perbedaan anatara produktivitas kerja antra pegawai golongan I, II, III ?
1)      Rumusan hipotesis adalah :
a)    Tidak terdapat perbedaan anatara daya tahan lampu merk A dan B.
b)   Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan lampu merk A
c)    Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A.
Hipotesis statistiknya adalah :
a)    rumusan uji hipotesis dua pihak
Ho : µ¹ = µ²
Ha : µ¹ ≠ µ²
b)   rumusan hipotesis uji satu pihak
Ho : µ¹ ≥ µ²
Ha : µ¹ < µ²
c)    rumusan hipotesis satu pihak
Ho : µ¹ ≤ µ²
Ha : µ¹ > µ²

2)      Rumusan hipotesis adalah :
Tidak terdapat perbedaan (ada persamaan) produktivitas kerja antara Golongan I, II, III.
Hipotetsis Satatistiknya adalah :
-Ho : µ¹ = µ³
Ha : µ¹ ≠ µ³ ( salah satu berbeda sudah merupakan Ha)
Dalam hal ini µ (mu) dapat diganti dengan rata-rata sampel, simangan baku, varians, dan proporsi.
3.    Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan anatara dua variabel atau lebih. Contoh rumusan masalahanya adalah “Apakah ada hubungan anatara Gaya Kepemimpinan dengan Efektifitas Kerja ?”. rumus dan hipotesis nolnya  (Ho) adlah tidak ada hubungan anatara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja.
Hipotesis statistiknya adalah :
H0 : ρ = 0
Ha : ρ ≠ 0 (ρ = simbol yang menunjukan kuatnya hubungan)
Dapat dibaca : Hipotesis nol (Ho), yang menunjukan tidak adanya hubungan (nol = tidak ada hubungan)  anatara Gaya Kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja dalam populasi. Hipotesis alternatifnya (Ha) menunjukan ada hubungan (tidak sama dengan nol mungkin lebih besar dari nol atau lebih kecil dari nol).[3]

C.    Macam-macam Variabel
Menurut hubungan antara satu vaariabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
1.        Variabel Independen :
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predikator,antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dalam SEM (Structural Equation Modeling). Pemodelan persamaan struktural, variabel independen disebut sebagai variabel eksogen.
2.        Variabel Dependen :
Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling). Pemodelan persamaan struktural, variabel dependen disebut sebagai variabel indogen.
Jumlah penjualan (variabel Dependen)
Intensitas Iklan (variabel Independen)

()


Gambar : Contoh hubungan variabel independen dan variabel dependen
3.        Variabel Moderator
Keberhasilan (prestasi)
(Variabel dependen)
Pendidikan
(Variabel independen)
Variabel yang mempengaruhi hubungan antara independen dengan dependen. Variabel moderator disebut juga sebagai variabel independen ke dua. Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan guru kurang baik dalam menciptakan lingkungan belajar
Lingkungan
(Variabel Moderator)
 


                                

4.        Variabel Interving
Dalam hal ini tuckman (1988) menyatakan “An interving variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”. Variabel interving adalah variabel secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen tetapi tidak dapat diamati dan di ukur.
 Variabel ini merupakan variabel penyela atau antara yang terletak diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel independen.
Pada contoh berikut dikemukakan bahwa tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada variabel diantaranya, yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Anatara variabel penghasilan dengan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu budaya lingkungan dan tempat tinggal.
Penghasilan (variabel independenen )
Lingkungan tempat tinggal (variabel moderator)
Gaya Hidup (variabel Interving)
Harapan hidup (variabel dependen)
 






5.        Varibel kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang di telit. Variabel kontrol sering digunakan oleh penenliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan melalui penelitian eksperimen.[4]

IV.             KESIMPULAN
Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Statistik Inferensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.
Menurut tingkat ekplansi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu hipotesis deskriptif, komperatif, dan hubungan (Asosiatif).
Menurut hubungan antara satu vaariabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi : Variabel Independen, Variabel Dependen, Variabel Moderator, Variabel Interving, Varibel kontrol.

V.                PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami sampaikan. Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna baik dari segi penulisan maupun materi yang disampaikan. Oleh karena itu, kami sangat berharap akan saran dan kritik dari pembaca demi menciptakan sebuah makalah yang lebih baik . Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan khusunya bagi para pembaca.




















DAFTAR PUSTAKA
Nisfiannoor, Muhammad. 2009, ( Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial), Jakarta : Salemba Humatika.
Sudjiono, Anas. 1987, (Pengantar Statistik Pendidikan),Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2008, (Statistika Untuk Penelitian), Bandung : CV. ALFABETA.


[1] Muhammad Nisfiannoor , ( Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial Salemba Humatika). Jakarta. 2009. Hal. 4
[2] Prof. Drs. Anas Sudjiono, (Pengantar Statistik Pendidikan),Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1987. Hal. 5
[3] Prof.Dr. sugiyono, (Statistika Untuk Penelitian), Bandung : CV. ALFABETA, Hal 86-89
[4] Prof.Dr. sugiyono, (Statistika Untuk Penelitian), Bandung : CV. ALFABETA, Hal 86-89

Tidak ada komentar:

Posting Komentar