Laman

Selasa, 21 Januari 2014

artikel mengukur kesiapan konversi UIN Walisongo



IAIN SIAP JADI UIN
Institut Agama Islam Negeri Walisongo adalah salah satu perguruan tinggi agama islam negeri yang berada di Semarang Ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang mana pada beberapa tahun terakhir ini ingin melakukan perubahan status dari IAIN menjadi UIN, Untuk mencapai itu semua diperlukan adanya dorongan dan dukungan dari seluruh elmen kampus baik internal maupun eksternal, karena dengan adanya perubahan status menjadikan perguran tinggi ini lebih diminati oleh banyak elemen masyarakat. Dalam perubahan itu merupakan sebuah tujuan menuju ke arah yang lebih baik dan tidak membeda-bedakan antar ilmu agama dan ilmu umum, karena pada dasarnya ilmu adalah satu.
Konversi IAIN Walisongo menjadi UIN memang bukan isapan jempol belaka. Untuk mencapai perubahan status itu memang tidaklah mudah, hal ini memerlukan proses yang panjang dan melibatkan lintas kementerian. Namun, sebagai bagian dari keluarga besar IAIN Walisongo Semarang kita harus bersikap khusnudzon, karena sudah ada bukti yang kongkret bahwa konversi IAIN menjadi UIN akan benar-benar terjadi. Dengan adanya pembangunan-pembangunan gedung baru, perubahan nama-nama fakultas, rencana penambahan beberapa program studi baru di bidang eksakta, seperti matematika, fisika, biologi, sains, dan teknologi, serta teknik informatika, tanah untuk pembangunan gedung-gedung untuk membuka program studi baru tersebut pun sudah disiapkan. Meski belum ada kepastian kapan surat keputusan (SK) dari kementerian pendidikan akan turun.
            Dalam proses perubahan status ini pasti ada kekhawatiran dari sejumlah pihak, akan adanya kelunturan jati diri dan kekhasan IAIN yang selama ini dikenal dengan pembelajarannya yang sesuai kandngan kaidah syariat Islam. Akan tetapi hal tersebut dibantah oleh Muhibbin Noor rektor IAIN Walisongo Semarang, perubahan status itu justru akan dijadikan langkah untuk lebih intens dalam melaksanakan syariat dan kaidah Islam yang selama ini sangat dijunjung tinggi oleh IAIN Walisongo Semarang. Menurut dia, perubahan status menjadi UIN akan diiringi dengan peningkatan penelitian di bidang sains dan teknologi yang bisa digunakan untuk memperkuat kajian-kajian Islam yang selama ini sudah dilakukan.
            Disamping itu, perubahan status itu juga harus dibarengi dengan perubahan kualitas SDM yang ada di IAIN Walisongo Semarang, diantaranya kualitas mahasiswanya harus ditingkatkan dengan mempunyai tenaga pendidik atau dosen yang benar-benar kompeten dibidangnya, serta menguasai teknologi agar IAIN Walisongo Semarang tidak tertinggal jauh dengan perguruan tinggi lain. Serta yang tidak kalah pentingnya sarana dan prasarana yang dapat menunjang berjalannya kegiatan belajar mengajar di kampus juga harus dipenuhi.
Sebagai masyarakat kampus, Kita berharap bahwa  kesiapan untuk melakukan perubahan status IAIN Walisongo Semarang ke UIN ini dapa berkembang dan mengepakan sayapnya untuk bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi lainya secara sehat, baik ditingkat nasional amupun internasional. Selain itu semua kita juga mengingnkan   bahwa perubahan IAIN ke UIN  dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarkat, baik internal maupun eksternal. Kalau selama ini hanya memberikan pelayanan tentang ilmu-ilmu keagamman, setelah perubahan status ini dapat memberikan pelayanan ilmu-ilmu umum, karena ilmu itu tidak diskriminatif. Untuk itu perubahan IAIN menjadi UIN mutlak untuk dilakukan.

resensi buku pendidikan neomodernisme




Resensi Buku Pendidikan Neomodernisme
ongo Press
Tahun Terbit                : 2010
Cetakan                       : Pertama, Juli 2010
Tebal Halaman            : xvi + 224 halaman
Peresensi                     : Firman Kurnia Asy Syifa

Dalam buku karya dosen fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang ini, memuat pemikiran Fazlur Rahman tentang neomodernisme pendidikan Islam. Neomodenisme yang dikumandangkan oleh Fazlur Rahman memberikan model pembaharuan (tajdid) dalam fase perkembangan dunia islam. Neomodenisme menawarkan bentuk pembaharuan dalam tubuh islam yang masih tetap memegang teguh tradisi atau ajaran-ajaran pokok agama isalm. Subtansi neomodenisme yaitu menjawab tantangan moderenisme barat- tidak mau mengekor budaya westernisasi.
Neomodernisme lahir belakangan, setelah tiga gerakan lain, yakni: Pertama, revivalisme pramodernis yang muncul pada abad ke-18 dan 19 di Arabia, India, Afrika. Kedua, modernisme klasik, yang muncul pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke 20 dibawah pengaruh ide-ide barat. Ketiga, neorevivalisme atau revivalisme pascamodernis, seperti dalam menduking gagasan demokrasi dan percaya serta mempraktikan bentuk pendidikan islam yang relativ telah dimodernisasi. Di bawah pengaruh neorevivalisme, neomodernisme yang merupakan gerakan keempat muncul dengan Fazlur Rahman sebagai juru bicaranya. Baginya, meskipun modernisme klasik telah benar dalam semangatnya, namun ia memiliki dua kelamahan mendasar yang menyebabakan timbulnya reaksi dalam bentuk neorevivalisme. Neomodernisme banyak diwarnai dengan pembaharuan terutama pada aspek pendidikan.
Pendidikan bagi Fazlur Rahaman adalah pokok utama yang harus dikembangkan dalam semua bentuk pembaharuan islam. Pernyataan tegasnya adalah : “any islamic refrom now must begin education”. Ini menunjukan bahwa pendidikan baginya menempati posisi yang yangat penting dalam prilaku beragama islam. Pendidikan yang paling urgen bukanlah bentuk peralatan fisik atau kuasi-fisik untuk pengajaran saja, tetapi model pemikiran progresif yang mampu menyokong kemajuan islam. Esensi pendidikan bagi Fazlur Rahman adalah intelektualisme islam. Ia adalah pertumbuhan suatu pemikiran isalm yang asli dan memadai, yang harus memberikan kriteria untuk menilai keberhasilan atau kegagalan sebuah sistem pendidikan islam. Perangkat utama dalam intelektualisme islam adalah Al-Qur’an. Orientasi pendidikan isalm yang benar-benar isalmis dapat dinikmati pada tingkat dasar, tetapi akan lebih gambang dilihat pada pendidikan tinggi yang mampu mengintegrasikan weltanschauung isalm yang asli dan modern.
Pembaharuan pendidikan adalah satu-satunya pendekatan untuk suatu penyelesaian problem-problem jangka panjang yang dialami masyarakat islam saat ini. Disamping itu juga menyatukan dikotomi mental dan kehidupan saosial yang terpecah-belah yang berakibat kekacauan dalam segala usaha dan frustasi serta krisis yang melumpuhkan kehidupan. Pendidikan islam menjadi salah satu pemikiran Fazlur Rahman dalam mengususng neomodernisme isalm. Dari kajian ini akan muncul bebrbagai pemikiran pendidikan yang berbeda dengan tokoh lainnya. Apa lagi pet pemikiran Fazlur Rahman yang didasarkan pada studi tentang pembaharuan islam yang dimulai dari masa pramodern, modern, hingga neomodern.
Karenanya dalam kajian ini buku ini juag dibahas tentang implikasi pemikiran neomodernisme yang digagas oleh Fazlur Rahman dalam pendidikan isalam. Implikasi pemikiran Fazlur Rahman terhadap pendidikan sangat besar, terutama gagasan pendidikan islam yang rasionalis-relegius. Model pendidikan ini cukup mampu menjembatani ketertinggalan dinamika pemikiran islam atau atau klaim kemandulan budaya pikir masyarakat muslim.tujuan dan strategi pendidikan dirancang sistematis sesuai perjalanan sejarah islam abad pertengahan. Dengan demikian, arah strategi pendidikan berkiblat pada pengalaman kegagalan untuk selanjutnya dibenahi dengan penyesuaian perkembangan waktu. Selain itu metode pendidikan diajarkan dengan model pedagogy (kedewasaaan)sebagaimana nabi Muhammad SAW memberikan pendidikan sesuai kebutuhan.
Dalam menyusun buku ini penulis banyak menggunakan kata-kata ilmiah yang sulit untuk dipahami oleh masyarakat awam,  buku ini cocok dibaca oleh para pendidik dan orang-orang yang tertarik dengan dunia pendidikan. Selain itu, buku ini juga cocok menjadi bahan bacaan untuk para mahasiswa/calon-calon tenaga pendidik.